Pemikiran Tentang Keputusan dan Prioritas Bagian 1

Halo, apa kabar?

Sadar lama tak bersua di blog ini, hehe.

Sebenarnya ada banyak kegiatan dan banyak hal yang ingin di tuangkan disini, tapi apalah daya. Kesibukan dan prioritas lebih menonjol dan perlu lebih dulu untuk di handle.

Jadi, memang harus ada yang di korbankan. hehe

Sebenarnya banyak hal yang mau gue tuangkan di blog ini. Nih ya, gue coba ngelist:

1. Tentang belajar bahasa inggris
2. Tentang skripsi gue
3. Pengalaman jadi volunteer Asian Para Games 2018
4. Glints Academy
5. Kehidupan di Batam

Nah, lumayan kan ada 5 topik yang bisa gue bahas di blog ini. Belom lagi tentang teknologi, dan beberapa suka ada pemikiran abstrak gue hahaha

back to topic,

Gue putar lagi ingatan gue ke masa dimana skripsi gue baru selesai, keadaannya itu bulan Juli 2018. Fyi, gue kuliah di STT Terpadu Nurul Fikri dan topik penelitian gue tentang Software Defined Network, suatu teknologi yang belum booming dan  di prediksikan bakalan hype sekitar 3-5 tahun mendatang.

Nah, gue kepikiran dong ya buat pengen bahas skripsi gue di blog ini, secara di Indonesia jarang banget penelitian yang bahas tentang topik gue ini.

Setelah skripsi gue kelar di Juli akhir, nah gue ngurus revisi setelah sidang dan ngurus administrasi kampus. Lumayan ngabisin waktu banyak, alhasil bulan Agustus gue masih sibuk sama urusan kampus. Hahaha

Dari rencana awal yang mau bahas skripsi gue di blog ini, ternyata diri gue memprioritaskan hal lain. 

Gue keterima jadi Volunteer Asian Para Games 2018, sebagai IT Support. 

Lumayan lah ya, pengalaman. hehe

Dan setelah skripsi, gue pikir-pikir sekalian refreshing jadi gue ngga mau langsung cari kerja yang ‘beneran’

Jadi lah gue, volunteer asian para games untuk 1 bulan terhitung dari 15 September – 15 Oktober. Fyi, Sepengetahuan gue pas para games kemarin volunteernya itu ada 3 buah. Yaitu volunteer INAPGOC, volunteer IT Support, dan Volunteer Field Worker.

Nah, waktu berjalan terus tuh. Sampe akhirnya acara volunteer gue selesai. Dan gue mikir lagi, ‘Setelah ini, apa?’

Dan Alhamdulillah, rejeki ya emang.

Gue dapet scolarship coding bootcamp dari Glints!

Alhamdulillah banget, gue seneng dong ya.

But wait a minute.

Coding bootcampnya bakal di laksanain di Batam, dan itu berarti gue harus flight merantau dari Depok ke Batam.

Innalillahi!

Singkat cerita, gue sekarang sudah di batam. terhitung dari 24 Oktober gue flight dari Soetta ke Bandara Hang Nadim Batam, naik Singa Terbang.

Makin lama gue jalani kegiatan perantauan ini, sesekali gue mikir.

Tentang keputusan.

Gue punya keputusan buat flight ke Batam dan ninggalin segala kenyamanan yang gue punya di Depok. Bahkan gue belom wisuda dari kampus, dan gue tinggalin gitu aja ke Batam. Dan keputusan ini pun ngga semudah gue bisa bilang,

‘Mah, aku mau pergi ke Batam ya dapet beasiswa coding bootcamp‘

Dan lalu di ijinin gitu aja. Enggak

Banyak kontra yang gue alami saat gue punya keputusan ke Batam buat ambil scolarship ini. Awalnya ayah, ibu, tante, banyak anggota keluarga gue yang ngga setuju. karena biaya hidup gue selama di Batam perlu gue urus sendiri.

Tapi gue ngerasa ini peluang gue, ini opportunity gue buat dapetin jenjang karir yang lebih tinggi lagi. Alhasil gue keep keputusan gue buat pergi, gue perjuangin pilihan ini, dan gue bakal merantau atas pilihan gue sendiri.

Dan sekalipun nanti ada hari dimana gue salah atas pilihan gue, setidaknya gue salah atas pilihan diri gue sendiri. Yap, tentang pilihan. Gue selalu nerima pendapat orang, entah dia atau gue yang cerita untuk sharing. Gue selalu belajar untuk menghargai pendapat orang, entah dia abang-abang warkop burjo langganan, entah dia ibu-ibu yang super pinter dan udah S3, gue selalu nerima pendapat orang lain. Tapi tetep, untuk sharing.

Gue punya prinsip bahwa gue punya kehendak untuk memilih apapun atas hidup gue sendiri. (tentu saja, pilihan dengan hal-hal yang positif)

Dan tentang prioritas.

Kita seringkali mengorbankan prioritas yang kita punya …

 

Oke lanjutannya di next part ya! Hahaha